Pernah kita melihat pertandingan sepak bola, ada sebuah goal yang dianggap kontrovesial, kadang bola sudah melwati garis gawang tetapi di anggap tidak gool oleh wasit atau sebaliknya, seiring perkembangan teknologi untuk megatasi masalah seperti diatas diciptakanlah sebuah teknologi bernama goal-line technology, bagi anda para pecinta bola pasti sudah pernah mendengar teknologi garis gawang, lalu bagai mana cara kerjanya, yuk kita bahas sedikti tentang cara kerjanya
Goal Line Technology adalah teknologi dalam pertandingan sepak bola untuk menentukan bola telah melewati garis gawang atau belum. Ada 3 komponen utama yang dibutuhkan untuk teknologi goal-line technology ini, yaitu :
1. Bola
Bola yang di gunakan pada teknologi ini tentunya bukan bola biasa, malainkan bola yang telah di modifikasi dan diberi sentuhan teknologi modern bentuk bola tersebut memang tidak jauh beda dengan bola pada umumnya. Bentuknya tetap bundar dengan bahan 100 persen polyurethane. Yang tampak berbeda hanya desain luar. Bentuknya tidak lagi terdiri atas bidang-bidang heksagonal dan pentagonal. Namun, garis-garisnya didesain berupa lengkungan-lengkungan yang berbentuk mendekati angka 8. Didalam bola ini tertanam microchip yang digunakan untuk mengirimkan sinyal kepada wasit jika bola melewati garis gawang.
2 Penerima
Fungsi ini menerima pesan dari komputer pusat dan menentukan apakah bola melewat garis gawang atau tidak, alat ini berbentuk jam tanggan yang di kenakan olah wasit, jika terjadi gool maka akan memeberi pesan “Goal” pada alat tersebut.
3. Kabel Mendan Magnet
Kabel ini sangat tipis akan di letakan di sekeliling area gawang untuk menciptakan medan magnet, kabel ini berdiameter 22 m dan di tanam didalam tanah sedalam kurang lebih 15cm, medan magetik ini akan membuat microchip dalam bola beraksi ketika bola melewati garis gawang. Kerja kabel ini tidak akan di pengaruhi oleh perubahan cuaca selama pertandingan berlangsung
Cara kerja GLT (Goal Line Technology) :
GLT (Goal Line Technology) ini menggunakan system yang di sebut RFID (Radio Frequency Identification). Kegunaan dari system RFID ini yaitu untuk mengrimkan data dari perangkat protable dan kemudian di baca oleh RFID reader kemudiaan di proses oleh komputer. Pada goal-line technology, RFID terdiri dari microchip yang dipasang di tengah bola dan antena yang terletak di sekeliling lapangan. Selain dipasang di tengah bola, microchip juga dipasang pada kaki pemain. Dengan itu kita dapat mengetahui letak bola dan pemain selama pertandingan berlangsung. Pengiriman data dapat dilakukan dengan cepat karena menggunakan frekuensi yang tinggi, yaitu 2.4 GHz ISM band. Sistem ini dapat mengukur 100.000 pengukuran tiap detiknya.
Akurasi berkisar antara satu sampai dua cm, walaupun objek bergerak dengan kecepatan 140 km per jam. Terdapat 6 hingga 10 antena di sekeliling lapangan untuk menentukan posisi secara 3 dimensi. Di sekitar garis gawang dan area penalti terdapat kabel tipis yang dialiri oleh arus listrik, yang kemudian menghasilkan medan magnetik. Ketika bola melewati garis batas gawang, microchip pada bola akan mendapat sinyal dan mengirim pesan ke antena receiver.
Terdapat sepasang receiver terletak di belakang gawang, yang berfungsi untuk melanjutkan pesan ke komputer pusat. Pesan yang dikirim oleh microchip juga mengalami enkripsi. Hal ini untuk mencegah pihak luar melakukan modifikasi pada pesan/data yang dikirim. Setelah itu giliran komputer pusat yang mengirimkan pesan ke penangkap sinyal yang berada pada jam tangan wasit.
Tentu saja dilengkapi dengan tampilan data mengenai catatan waktu ketika gol itu dicetak. Dengan demikian hasil gol akan tercatat dengan akurat dan tidak lagi menimbulkan kontroversi seperti yang selama ini terjadi. Goal-line technology sendiri sampai sekarang masih terus dikembangkan dan baru diuji pada beberapa pertandingan sepakbola. Diharapkan teknologi ini dapat membantu pertandingan agar dapat berjalan dengan lancar dan adil.
No comments:
Post a Comment